Selasa, 11 Juli 2017

Jalan Desa Tempurharjo Kini Berstatus Jalan Kabupaten

      Jalan yang menghubungkan Desa Genukharjo-Tempurharjo-Ngandong yang sebelumnya berstatus jalan desa kini berstatus menjadi jalan kabupaten. Perubahan status ini telah dilaksanakan sejak April 2017. Dengan adanya perubahan status ini pembangunan dan perawatan jalan menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten Wonogiri.

Beberapa pengendara hendak melewati Jalan Kabupaten di Simpang SD N I Tempurharjo
      Dengan adanya perubahan status ini, maka jalur ini mulai diperbaiki. Perbaikan ini mulai sejak bulan Juni lalu dilaksanakan oleh PT KJS. Perbaikan yang dilakukan saat ini adalah pengaspalan jalur Genukharjo sampai di simpang SD N 1 Tempurharjo. Selain itu perbaikan juga dilakukan pada jalur dari SD N 1 Tempurharjo hingga Mlaran dengan rabat beton.
Simpang SD N 1 Tempurharjo


Senin, 20 Maret 2017

Merintis Pemuda Mandiri, Unit Karang Taruna Muda Bersatu Menanam Sayur

      Minggu Siang (19/03), Sekumpulan pemuda Dusun Guyangan telah berkumpul di sebelah barat rumah mbah Sarno. Pemuda ini tergabung dalam Organisasi Unit Karang Taruna Muda Bersatu. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rencana kegiatan Dana Usaha Unit Karang Taruna Muda Muda Bersatu. Disamping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memenfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar tepi jalan.

Para pemuda sedang menanam cabai di polibag.
      Muda-mudi mulai berkumpul setelah waktu Shalat Dhuhur. Acara ini dimulai dengan membersihkan rumput-rumput yang ada di tepi jalan. Kemudian beberapa pemuda lain membawa tanah, pupuk kandang, dan polibag. Tanah lalu dicampur dengan pupuk kandang dan dimasukkan kedalam polibag. Bibit sayuran kemudian dimasukkan ke dalam polibag yang telah siap.


Beberapa remaja membersihkan rumput untuk area tanam

Setelah penanaman selesai, setiap polibag disiram
      Untuk rencana selanjutnya, Unit karang taruna akan merintis usaha budidaya lele. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari usaha-usaha ini dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan lainnya tanpa harus membebani dana iuran anggota karang taruna. (Su)

Selasa, 06 Desember 2016

Bupati Wonogiri: Karang Taruna Diharapkan menjadi Pelopor Anti Narkoba dan Peduli HIV/AIDS

      Tim Penggerak PKK Wonogiri bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Wonogiri menyelenggarakan Sarasehan dan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS untuk Remaja/Karang Taruna Se-Kabupaten Wonogiri. Acara ini diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri pada Hari Sabtu (03/12). Acara ini merupakan bentuk agenda represif sekaligus untuk menambah wawasan pemuda mengenai HIV/AIDS dan Narkoba. 294 wakil karang taruna dari setiap desa di Wonogiri menjadi peserta pada pertemuan ini. Mereka juga dihimbau agar mampu menjadi duta anti narkoba dan peduli HIV/AIDS di desanya masing-masing.

      Dalam pidato sambutan, Bupati Wonogiri menyampaikan kondisi kekinian mengenai Narkoba dan HIV/AIDS di Wonogiri. Menurutnya, Narkoba dan HIV/AIDS merupakan dua hal yang saling berkaitan. Pengaruh Narkoba dan khususnya HIV/AIDS di Wonogiri, umumnya dibawa dan ditularkan melalui warga yang merantau di kota-kota besar. Tercatat warga Wonogiri yang merantau adalah 20% dari total warga Wonogiri. Oleh karena itu, meskipun Wonogiri berada di ujung Jawa Tengah, namun terdata 252 warga positif HIV di tahun 2015. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo berharap, agar karang taruna turut aktif dalam pencegahan peredaran Narkoba dan berpartisipasi peduli HIV/AIDS. Sejauh ini, Karang Taruna belum berkontribusi dalam hal pemberantasan narkoba dan HIV/AIDS tutur Bupati yang kerap dipanggil Mas Jekek itu.

      Sosialisasi ini berlangsung dua sesi, yaitu sesi materi anti Narkoba dan sesi materi peduli HIV/AIDS. Sesi pertama disampaikan oleh Duo Blankon dari BNK Sukoharjo yaitu Danar dan Tatung. Materi ini disampaikan dengan metode bercerita perjalanan mereka berdua. Danar memulai dengan ceritanya dari seorang mahasiswa, menjadi manajer artis papan atas, menjadi manajer diskotik,  taubatnya setelah bertemu dengan Ust. Islamiyanto dibulan Ramadhan, hingga perjalanannya menjadi penyuluh anti narkoba. Sedangkan Tatung merupakan sahabat Danar dari pertemuan mereka di diskotik. Tatung mengatakan bahwa ia  menggunakan narkoba sejak SMA hingga ia bertemu pendeta dan menjadi guru BK serta penyuluh anti narkoba.

     Sesi kedua disapaikan oleh Ketua KPA, Ige Budiyarto. Beliau menyampaikan mengenai penularan dan penanggulangan HIV/AIDS. Beliau berharap agar anggota karang taruna mau memberi penjelasan mengenai HIV/AIDS di masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar ODHA tidak dikucilkan dimasyarakat dan agar mereka mendapatkan pengobatan yang optimal. Beliau juga berharap agar tiap desa nantinya mau mencanangkan kelompok Warga Peduli AIDS.