Tim Penggerak PKK Wonogiri bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Wonogiri menyelenggarakan Sarasehan dan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS untuk Remaja/Karang Taruna Se-Kabupaten Wonogiri. Acara ini diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri pada Hari Sabtu (03/12). Acara ini merupakan bentuk agenda represif sekaligus untuk menambah wawasan pemuda mengenai HIV/AIDS dan Narkoba. 294 wakil karang taruna dari setiap desa di Wonogiri menjadi peserta pada pertemuan ini. Mereka juga dihimbau agar mampu menjadi duta anti narkoba dan peduli HIV/AIDS di desanya masing-masing.
Dalam pidato sambutan, Bupati Wonogiri menyampaikan kondisi kekinian mengenai Narkoba dan HIV/AIDS di Wonogiri. Menurutnya, Narkoba dan HIV/AIDS merupakan dua hal yang saling berkaitan. Pengaruh Narkoba dan khususnya HIV/AIDS di Wonogiri, umumnya dibawa dan ditularkan melalui warga yang merantau di kota-kota besar. Tercatat warga Wonogiri yang merantau adalah 20% dari total warga Wonogiri. Oleh karena itu, meskipun Wonogiri berada di ujung Jawa Tengah, namun terdata 252 warga positif HIV di tahun 2015. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo berharap, agar karang taruna turut aktif dalam pencegahan peredaran Narkoba dan berpartisipasi peduli HIV/AIDS. Sejauh ini, Karang Taruna belum berkontribusi dalam hal pemberantasan narkoba dan HIV/AIDS tutur Bupati yang kerap dipanggil Mas Jekek itu.
Sosialisasi ini berlangsung dua sesi, yaitu sesi materi anti Narkoba dan sesi materi peduli HIV/AIDS. Sesi pertama disampaikan oleh Duo Blankon dari BNK Sukoharjo yaitu Danar dan Tatung. Materi ini disampaikan dengan metode bercerita perjalanan mereka berdua. Danar memulai dengan ceritanya dari seorang mahasiswa, menjadi manajer artis papan atas, menjadi manajer diskotik, taubatnya setelah bertemu dengan Ust. Islamiyanto dibulan Ramadhan, hingga perjalanannya menjadi penyuluh anti narkoba. Sedangkan Tatung merupakan sahabat Danar dari pertemuan mereka di diskotik. Tatung mengatakan bahwa ia menggunakan narkoba sejak SMA hingga ia bertemu pendeta dan menjadi guru BK serta penyuluh anti narkoba.
Sesi kedua disapaikan oleh Ketua KPA, Ige Budiyarto. Beliau menyampaikan mengenai penularan dan penanggulangan HIV/AIDS. Beliau berharap agar anggota karang taruna mau memberi penjelasan mengenai HIV/AIDS di masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar ODHA tidak dikucilkan dimasyarakat dan agar mereka mendapatkan pengobatan yang optimal. Beliau juga berharap agar tiap desa nantinya mau mencanangkan kelompok Warga Peduli AIDS.